(Tan Jabok) (Bey) Abdullah Arifianto Afifi, CEP., ST., HDip., MEng.
Pendidikan
2019 Graduate School of Business, National University of Malaysia
2024 Accounting, Universitas Siber Muhammadiyah
2024 HDip. Islamic Studies (Ushuluddin/Fiqh) (BMAIS), International Open University
2011 MT/MEng. Product Development & Mfg, Mechanical Engineering, Universitas Indonesia
2008 ST/BEng. Mechanical Engineering, Universitas Gadjah Mada
2002 SMU Insan Cendekia STEP-BPPT, Serpong (MAN Insan Cendekia Serpong)
1999 MTs Pembangunan IAIN Syarif Hidayatullah
1996 MI Pembangunan IAIN Syarif Hidayatullah
Fokus dan Minat:
Industrial Maturity, Learning Society, Technology-driven Resources (TDR-IM), Halal Business, Shariah Compliance Business Institutions (SCBI), Inclusive Education, Political Leadership, Ethical Sustainability.
Nama Orang Tua:
Buya Syaikh Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA. (Ayah) – Ummi Dra. Hj. Mona Eliza, MA. (Ibu)
Saudara Kandung:
Evan Azami, ST. dan Rosa Adelina, S.Farm., Apt., M.Sc.
Status Pernikahan:
Menikah dengan Dr. Nor Anisa Arifin, MSc
Anak-anak: Rushfa Fathiya Abdullah, Hanna Khalisha Abdullah, Omar Ali Abdullah, Adeela Fatima Abdullah, Manna Afifah Abdullah
Latar belakang Keluarga
Abdullah Arifianto atau lebih dikenal dengan nama Abdullah A. Afifi adalah salah satu cicit Syaikh Abbas bin Abdullah dari jalur Afifi bin Fauzi bin Abbas bin Abdullah (radhiyallahuanhum) yang meneruskan jalur dalam bidang keilmuan, beliau adalah generasi ke-4 yang diberikan amanah langsung (sanad) oleh Buya Afifi Fauzi Abbas untuk terus mengembangkan metode keilmuan yang dirintis oleh Syekh Abbas Abdullah, Buya Fauzi Abbas, dan Buya Afifi Fauzi Abbas dan sekaligus meneruskan cita-cita Darulfunun. Guru pertama beliau adalah kedua orang tua beliau, yakni Buya Afifi dan Ummi Mona yang mengajarkan ilmu agama dan membaca al-Quran. Di bawah bimbingan kedua orang tua beliau yang ulama, beliau didik menjadi seseorang yang mengintegrasikan keilmuan umum dan agama. Beliau memiliki latar belakang pendidikan formal dalam bidang sains dan teknik, dan juga memiliki latar belakang pendidikan formal dalam bidang ushuluddin dan fikih. Hal ini dapat dilihat juga dalam tulisan-tulisan dan karya ilmiah beliau yang merefleksikan hal tersebut.
Beliau bersaudara adalah lulusan Madrasah Pembangunan yang merupakan laboratorium pendidikan milik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana menjadi pilot project pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang terintegrasi dan moderat. Beliau juga adalah lulusan Insan Cendekia Serpong yang merupakan pilot project pengembangan pendidikan Islam terintegrasi sains dan teknologi yang dirintis oleh BJ. Habibie. Pendidikan Tinggi beliau dilanjutkan ke Universitas Gadjah Mada jurusan Teknik Mesin (ST./BEng.), dan magister dalam bidang Product Design Manufacturing di jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia (MT./MEng.).
Kemudian beliau juga meneruskan program Higher Diploma (HDip. Bridge to MA) dari Internasional Open University (IOU) dalam bidang Islamic Studies (Ushuluddin /Fiqh) yang diprakasai oleh Dr Bilal Philips. Beliau adalah lulusan angkatan ke-11 BMAIS, dan setengah dari perjalanannya belajar dihabiskan untuk merintis IDRIS Darulfunun Institute di Payakumbuh dan juga mengadvokasi pembelajaran online dengan IOU dan SIBERMU (Universitas Siber Muhammadiyah). Beliau juga menerbitkan kembali Al-Imam dalam bentuk jurnal ilmiah internasional.
Dari perjalanan karir dan organisasi, beliau banyak terlibat dalam kegiatan dan organisasi siswa dan mahasiswa. Beliau pernah menjadi unsur pimpinan di OSIS, Pramuka dan Paskhand MTs Pembangunan, Asrama, Pramuka, Paskibra, dan Tapak Suci di Insan Cendekia Serpong. Beliau juga pernah diamanahkan ketua wilayah Yogyakarta Ikatan Alumni Insan Cendekia, kemudian Ketua dan Presidium Ikatan Alumni Insan Cendekia. Beliau pernah juga dipercaya menjadi Ketua Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR-UK) dan unsur pimpinan Masyarakat Ekonomi Syariah chapter United Kingdom.
—
Syaikh Abbas Abdullah adalah seorang tokoh sentral pembaharuan pendidikan Islam pada era 1920-1950an dengan Sumatera Thawalib Padang Japang dan Perguruan Darulfunun. Beliau juga termasuk tokoh sentral dalam pergerakan revolusi rakyat (civil movement) dalam usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Tengah. Beliau berkawan dekat dengan Haji Rasul (HAKA) dalam memodernisasi pendidikan Islam. Bersama para masyayikh lainnya beliau terlibat dalam gerakan Sumatera Thawalib.
Buya Syaikh Fauzi Abbas Lc BA adalah seorang pejuang pendidikan di Sumatera Tengah pada era 1950an-1980. Beliau disekolahkan oleh Syaikh Abbas Abdullah di American University of Cairo jurusan Education dan menjadi mustami’ di Al-Azhar As-Syarif. Beliau juga adalah adalah salah satu sekretaris di KJRI Mesir. Beliau adalah salah satu yang sedikit menempuh pendidikan formal yang terstruktur. Beliau adalah dekan Sekolah Tinggi Tarbiyah di Payakumbuh sebelum kemudian disatukan menjadi UIN Imam Bonjol di Padang. Beliau pernah terlibat dalam gerakan dakwah Muhammadiyah di Payakumbuh. Beliau juga pernah terlibat dalam merintis konsep Madrasah di Pendis Kemenag dengan Madrasah Aliyah Islam Negeri Darulfunun yang kemudian menjadi Madrasah Tsanawiyah – Aliyah Satu Lima Puluh Kota, Padang Japang.
Buya Syaikh Dr. H. Afifi Fauzi Abbas MA. adalah seorang dosen, organisator dan pejuang pendidikan pada era 1980-2020. Beliau disekolahkan oleh Buya Syaikh Fauzi Abbas di bawah mentor sahabatnya di American University of Cairo, yakni Prof Harun Nasution. Beliau juga adalah salah satu pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas Syariah, UHAMKA, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Ahmad Dahlan kemudian di UIN Djamil Djambek Bukittinggi. Beliau pernah aktif di PP Muhammadiyah sebagai anggota Majlis Tarjih dan Tajdid, Majlis Dikdasmen, ranting-ranting, cabang wilayah dan terakhir sebagai Ketua PDM Lima Puluh Kota. Beliau termasuk salah satu yang terlibat dalam merintis fakultas agama Islam di UHAMKA. Beliau berpartisipasi pro-aktif dalam mendorong restrukturisasi kordinasi dan percepatan pembangunan institusi pendidikan PPM Perguruan Darulfunun dan PPM Al-Kautsar Muhammadiyah di Limapuluh Kota. Di akhir masa hidupnya beliau merintis IDRIS Darulfunun Institute, sebuah lembaga riset dan think thank bersama penerus beliau, Buya Abdullah Afifi.
Ummi Dra Hj Mona Eliza MA adalah seorang dosen, aktivis pergerakan dan pejuang pendidikan. Beliau pada masa mudanya terlibat dalam advokasi memperjuangkan jilbab bagi mahasiswa Muslim di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau berasal dari Koto Nan Gadang Payakumbuh. Beliau memiliki pengalaman dalam manajemen tata usaha di UIN Syarif Hidayatullah cukup lama sebelum kemudian beralih menjadi Dosen di Fakultas Ushuluddin kemudian Fakultas Syariah. Beliau terlibat dalam Aisyiah, unsur Ketua PD Aisyiyah Kota Payakumbuh, Mudirah pertama Perguruan Darulfunun El-Abbasiyah, dan aktif terlibat dalam organisasi Perantau Minang di Ciputat (Awak Samo Awak). Mengikuti Buya Afifi untuk mengabdi di kampung halaman, beliau melanjutkan diri mengajar di Fakultas Syariah UIN Djamil Djambek Bukittinggi. Beliau juga adalah penopang utama pengembangan IDRIS Darulfunun Institute di Kota Payakumbuh.
Nama orang-orang tua:
Buya Syaikh Dr H Afifi Fauzi Abbas MA (Ayah) – Ummi Dra Hj Mona Eliza MA (Ibu)
Buya Syaikh H Fauzi Abbas Lc BA (Kakek) – Ummi Hj Yuhaena (Nenek)
Hasan Basri (Kakek) – Hj Martini (Nenek)
Syekh Abbas Abdullah (Kakek Buyut) – Ummi Lian (Nenek Buyut)
Syekh Abdullah Dt Jabok (Buyut) – Ummi Seko (Buyut)
Tulisan terbaru:
- Tidak Mungkin Amal Shalih Dibangun di Atas Harta Syubhat
- Menghapus Kuota Impor: Menjaga Harga Terjangkau untuk Rakyat
- Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah dan Turkiye, Satu Diplomasi untuk Palestina
- Menyambut Kegemilangan Perjuangan
- Wahai yang Berselimut, Bangunlah
- Komitmen Keimanan yang Tak Tergoyahkan
- Menjaga Konsistensi dalam Kebenaran
- Menghindari Fanatisme dan Loyalitas Buta
- Dalam Persaudaraan Ukhuwah Islamiyah
- Menjaga Keikhlasan dalam Loyalitas
- Memprioritaskan Islam
- Tantangan Muslim di Era Digital
- Loyalitas kepada Allah dan Rasul-Nya
- Menjadi Pemimpin yang Dirindukan Umat
- Keberhasilan Kepemimpinan yang Jujur
- Resolusi Konflik dalam Kepemimpinan
- Membangun Kepemimpinan yang Solid
- Kepemimpinan Ayah dalam Keluarga
- Mengkordinasi Keberkahan Allah dengan Kepemimpinan
- Teladan Sahabat Nabi dalam Mengelola Umat
- Timbangan Kepemimpinan: antara Amanah dan Hisab
- Kepemimpinan yang Quwwah dalam Islam
- Ciri Kepemimpinan yang Adil
- Mendidik Generasi Amanah
- Menjadi Hamba yang Amanah
- Amanah Menjaga Rahasia dan Kepercayaan
- Kejujuran dan Amanah, Dua Sifat Yang Berkait
- Harta dan Zakat adalah Amanah
- Amanah Akan Dipertanyakan di Akhirat
- Dosa Besar Bagi Yang Mengkhianati Amanah
- Kehidupan dan Pekerjaan adalah Amanah
- Menjaga Amanah Sebagai Bukti Keimanan
- Amanah dalam Islam: Pondasi Keimanan dan Integritas
- Marhaban Ya Ramadan 2025
- Muslim dan Tradisi Budaya Balimau
- Jika Wajib Belajar 13 Tahun, Kenapa Sekolah Menengah Tidak Disatukan Menjadi 6 Tahun?
- Mikrohidro, Energi Mandiri yang Dapat Dibangun Swadaya
- Sekolah Pencuri: Jika Pendidikan Rusak Sistemik
- Politik Trump dalam Isu Perbatasan Mexico dan Gaza
- Fidyah, Denda Hutang Puasa
- Teknologi Hidrogen, Satu Harapan Untuk Energi Bersih
- Menilik Potensi Pengembangan Lapangan Terbang Komersial di Payakumbuh
- Potensi Geliat Ekonomi Kopi dan Cokelat pada 2025 di Tengah Gejolak Global
- Islam Menghadapi Pendusta
- Ekonomi Sirkular Lokal Berbasis Santan: Menjawab Keperluan Nutrisi Anak Indonesia
- Qadha Mengganti Hutang Puasa Ramadhan
- Tahun Baru, Akar Budaya dan Sikap Muslim Sepatutnya
- Konflik Iktilaf dan Literasi Kaum Santri
- MAN Insan Cendekia: Dari Cita-cita hingga Menjadi Fenomena
- Sedekah Yang Menjadi Haram
- Pemimpin Tak Sepatutnya Mencuri
- Waqf Business Model (WBM): Towards A Sustainable Social Business Model on The Mainstream Economics
- Rekonstruksi Gaza: Memprioritaskan Pendidikan
- The Controlled Tongue Prevents Verbal Misdeeds, Slander, Hatred, Bullying, Incivility, Extremism and Radicalism: Islamic Perspective on Ethical Communication
- Pentingnya Memahami Ilmu Secara Terstruktur
- Madrasah Sankore di Timbuktu, Pusat Intelektual di Afrika Barat
- Emansipasi Kartini dan Pendidikan bagi Kaum Marginal
- Melangkah Yakin Dalam Kemenangan
- Jika Hanya Mengejar Ghanimah
- Sekiranya Dunia Perlu Diperebutkan
- Merambah Jalan Yang Baru
- Menghimpun Suluh Yang Padam
- Harapan Itu Masih Ada
- Sikap Ihsan Kepada Makhluk
- Simpati Saling Mengasihi
- Tiga Golongan Penghuni Surga
- Mempertanyakan Moralitas Barat dalam Menunda-nunda Gencatan Senjata di Gaza
- Haman, Qorun dan Bangsa Yahudi di Zaman Firaun
- Urgensi Perda Perimeter Zona Bebas Rokok di Kawasan Pendidikan
- Mengukur Ramadhan Kita
- Moderasi Penentuan Awal Bulan Yang Berkemajuan
- Mengaca pada Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia: MAN Insan Cendekia Serpong Terbaik Nasional 2023
- Berharap Hening Malam I’tikaf
- Berkah Malam-malam Terakhir
- Ramadhan (20): Insan yang Berfikir
- Pelita Ilmu, Gerbang Adab Budi Pekerti
- Al-Quran Adalah Kunci Hikmah
- Ramadhan (17): Ishlah sebagai Inspirasi Peradaban
- Sumatera Barat Perlu Membangun Industri Manufaktur
- Ramadhan (16): Menembus Batas Potensi
- Ramadhan (15): Menjaga Ghirah Ramadhan
- Beban Anggaran Seremonial
- Ramadhan (14): Membangkitkan Jiwa yang Malas
- Ramadhan (13): Kesalehan Sosial dan Pembentukan Karakter
- Ramadhan (12): Puasa dan Produktifitas
- Ramadhan (11): Jalan Sunyi Penyeru Kebaikan
- Ramadhan (10): Letih Mencari Ilmu
- Ramadhan (9): Konsistensi dan Kontinuitas Beramal
- Ramadhan (8): Jika Hanya Untuk Kenyang
- Ramadhan (7): Tantangan Global Pendidikan Islam
- Ramadhan (6): Bersabar dalam Berusaha yang Halal
- Ramadhan (5): Islam dan Dunia Intelektual
- Ramadhan (4): Tantangan Pemuda Muslim
- Ramadhan (3): Waktu Ramadhan Yang Terbatas
- Ramadan (2): Memaknai Hakikat Dari Ibadah Puasa
- Ramadan (1): Mengenal Bulan Ramadhan dan Fungsi Ibadah Puasa
- Sudah siapkah menghadapi Ramadhan?
- Rindu Heningnya Ramadhan
- Sedekah dan Pembuktian Komitmen
- Ikhtiar dan Takdir: Kebaikan Pada Level Puncaknya
Mustami’ Ulumuddin:
Buya Syaikh Dr Afifi Fauzi Abbas (Darulfunun / Muhammadiyah), Buya Dr Anwar Abbas (Muhammadiyah), Syaikh Dr Bilal Philips (International Open University), Syaikh Abu Usamah At-Thahabi (Greenlane Mosque Birmingham), Prof Dr Hamid Fahmy Zarkasyi (Gontor), Mufti Liquat Zaman (As-Suffa Institute Birmingham), Dato. Mufti Prof Dr Mohd Asri Zainul Abidin (USM Malaysia), Assoc Prof Dr Ahmad Sanusi (USIM Malaysia), Nouman Ali Khan (Bayyinah Institute), Dr Yassir Qadhi (Al-Maghrib Institute Texas), Dr Tariq Ramadhan (University of Oxford), Dr. Ali Muhammad As-Sallabi (Libya), Syaikh Dr. Ahmad Ath-Thayyib (Al-Azhar University), Syaikh Dr. Hisham Kamil Hamid (Al-Azhar University).
Kegiatan Publikasi
Daftar tulisan: https://arifabdullah.id
Aktifitas Lain
- Kreditur Yayasan Darulfunun El-Abbasiyah
- Ketua Yayasan Tabung Wakaf Pembangunan (TWPAI)
- Direktur UPZ Aamil Indonesia
- Direktur IDRIS Darulfunun Institute
- Direktur Perguruan Darulfunun El-Abbasiyah
- Direktur RSQ Kordova Payakumbuh
- Peneliti Inovasi Teknologi, Kebijakan Publik & Sosial; Islamic Studies & Civilization; Waqf & Social Business
- Social Technopreneur & Fintech Syariah – BARAQA.id | AWWALTRUST.com
- System Developer – IC-X.org | HMZ Inc | AWTECH