Bismillahirrahmanirrahim,
Dalam Islam kesalehan sosial mencakup perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh individu dalam berinteraksi satu sama lain yang memberikan nilai tambah (konstruktif), karena akar kata saleh sendiri adalah islah, yang berarti perbaikan atau lebih baik. Sedangkan proses pembentukan karakter mencakup pengembangan sifat dan perilaku yang baik dalam diri individu. Konsep ini saling berkaitan dan berkontribusi dalam menciptakan peradaban yang adil, harmonis, dan damai. Berkontribusi dalam pembentukan karakter sebagai umat pertengahan, ummatan wasatha, umat yang menengahi, umat yang memoderasi kemajuan.
Kesalehan sosial dianggap sebagai bagian penting dari agama seseorang dalam bab Ihsan. Dalam Islam sebagaimana dalam hadits yang menerangkan bagaimana Jibril AS bertanya tentang Iman, Islam dan Ihsan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga dalam Islam totalitas beragama harus memiliki ketiga aspek ini: diyakini kebenarannya dengan tekad yang kokoh (Iman), dipahami dengan keilmuan yang luas (Islam), dan harus ditunjukkan semua itu dengan perbuatan baik Ihsan.
Seorang Muslim diharapkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan merekonstruksi kemajuan dimana pun dia berada, menolong mereka yang membutuhkan dan dan memoderasi untuk senantiasa memberikan dampak positif, serta menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar. Kesalehan sosial merupakan manifestasi dari iman yang kuat dan cinta kepada Allah, serta tanda keimanan yang sempurna.
Proses pembentukan karakter dalam Islam melibatkan pengembangan akhlak mulia dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Proses ini melibatkan pendidikan dan latihan yang berkesinambungan, sehingga individu dapat menginternalisasi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
Kesalehan sosial dan proses pembentukan karakter tidak hanya berkaitan dengan interaksi antarmanusia, tetapi juga mencakup hubungan dengan semua makhluk, alam dan lingkungan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan dan menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup generasi mendatang. Hal ini sejalan dengan prinsip khalifah fil ardh, yaitu manusia sebagai pengelola dan penjaga bumi.
Kesalehan sosial dan proses pembentukan karakter erat kaitannya dengan konsep taqwa, yaitu kesadaran dan ketakwaan kepada Allah SWT. Taqwa menjadi landasan bagi individu dalam menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan sesama. Seorang Muslim yang bertakwa akan senantiasa menjaga perilaku positif dan memberikan nilai tambah, sebagai upaya mengaktualisasikan Islam dengan baik.
Islam mengajarkan konsep amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyuruh kepada yang ma’ruf (baik) dan mencegah dari yang munkar (jahat). Dalam konteks kesalehan sosial, hal ini mencakup kepedulian terhadap kemaslahatan umum, serta berani menegakkan kebenaran dan keadilan, meskipun harus menghadapi tantangan dan rintangan.
Dalam proses pembentukan karakter, pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber etika dan kebaikan. Pendidikan agama membantu individu memahami ajaran Islam secara mendalam, sehingga mereka dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama juga mengajarkan etika dan budi pekerti yang menjadi dasar dalam interaksi sosial.
Salah satu contoh kesalehan sosial dalam Islam adalah konsep ukhuwah, atau persaudaraan di antara umat Muslim. Ukhuwah mengajarkan pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama, saling membantu, dan menghormati perbedaan yang ada. Konsep ini mencerminkan semangat tolong-menolong dan solidaritas yang menjadi inti dari ajaran Islam.
Selain itu, keluarga dan lingkungan sosial juga berperan penting dalam proses pembentukan karakter dan kesalehan sosial. Lingkungan yang kondusif, seperti pesantren, madrasah, masjid, majelis taklim, dan komunitas yang berbasis keagamaan, dapat membantu individu dalam mengembangkan akhlak dan karakter yang baik. Sebaliknya, lingkungan yang kurang kondusif dapat menghambat proses pembentukan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam.
Media massa dan teknologi juga memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan karakter dan kesalehan sosial. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam memanfaatkan teknologi dan media massa untuk meneguhkan ajaran agama, serta menjaga diri dari dampak negatif yang bisa merusak nilai-nilai keislaman. Sebagai contoh, kita bisa memilih konten yang positif dan mengedukasi, serta menjaga etika dalam berkomunikasi di media sosial.
Kesimpulannya, kesalehan sosial adalah hasil dari proses pembentukan karakter yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan seorang Muslim. Keduanya saling melengkapi dan memberikan kontribusi dalam penciptaan masyarakat yang harmonis, adil, dan damai. Dalam menjalani kehidupan ini, setiap Muslim harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama, menjalankan ajaran Islam dengan baik, dan berupaya untuk terus mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Wallahu’alam