Muhasabah Diri (96): Mendidik Untuk Menyelamatkan

Avatar photo

Dr Arman Husni

Assoc Prof Bahasa Arab IAIN Bukittinggi, Unsur Ketua PDM Muhammadiyah Limapuluh Kota, Dewan Pengawas Yayasan Darulfunun. (facebook)

Berbicara tentang kebiasaan yang dilakukan manusia amatlah beragam. Kebiasaan yang sudah mentradisi biasanya bermula dari kecenderungan melakukan sesuatu, kemudian menjadi terbiasa, akhirnya jadi kebiasaan. Kebiasaan berkembang dan dimodifikasi sedikit demi sedikit, ditambah eksperimen-eksperimen baru untuk mendapatkan hasil lebih baik dilakukan. Begitulah ilmu perkembang, dan senantiasa mengalami berbagai macam perubahan. Tradisi keilmuan seperti ini banyak berkembang dikalangan kaum muslimin diabad pertengahan, sebelum terkontaminasi virus sekulerisme barat. Kemudian barat mengadopsi kemajuan yang diperkenalkan ilmuwan muslim pada mereka, dan mereka buang ruh agamanya. Kemudian tradisi tersebut berkembang dan sampai hari ini kemajuan memberikan kontribusi positif yang tidak sedikit buat manusia. Cuma tidak semua bentuk kemajuan memberikan dampak positif bagi manusia. Ada yang hilang…

Banyak hal yang terbengkalai didepan kita. Butuh sentuhan tangan sejuk kaum yang peduli. Banyak bidang yang tak terurus secara maksimal, otomatis dampaknya yang diberikan kepada umat juga terbatas. Dunia pendidikan, sebagai tempat penyemaian beragam ilmu harus berorientasi kepada arah kemajuan yang tidak hanya menyentuh kemajuan phisik tapi juga kemajuan spritual sebagai landasan moral dan inilah yang hilang dari sebagian lembaga pendidikan kita.

Sekolah selayaknya tidak hanya berperan sebagai wadah transfer of knowledge saja tapi lebih daripada itu, sebagai wadah pencetak generasi yang berkarakter dan bermoral. Itulah yang diharapkan oleh orang tua pada anak-anak mereka tentunya.

Pemisahan antara ilmu dan sumber terlahirnya akhlak tidaklah cocok buat kita. Karena permasalahan yang terjadi tidak hanya masalah penguasaan ilmu pengetahuan tapi banyak yang merambah sisi akhlak generasi. Bahkan problematika kemanusiaan juga banyak dihadirkan oleh perilaku tak bermoral.

Harapan kita terpaut pada pembenahan pendidikan… Memang pendidikan bukanlah segala-galanya, tapi segala sesuatu berangkat dari pendidikan…