Nilai Perjuangan Dalam Puasa Ramadhan

Avatar photo

Muhammad Bahrul Ulum

Guru Bahasa Arab MAN Insan Cendekia Serpong

Khutbah Jum’at, 5 Ramadhan 1440 H./10 Mei 2019 M.

Allah swt berfirman di dalam Al-Qur`an, surat Yunus, ayat 108-109 :

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۖ وَمَا أَنَا عَلَيْكُم بِوَكِيلٍ

وَاتَّبِعْ مَا يُوحَىٰ إِلَيْكَ وَاصْبِرْ حَتَّىٰ يَحْكُمَ اللَّهُ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ

Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu. Barangsiapa mendapat petunjuk, maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang tersesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian. Dan ikutilah apa-apa yang diwahyukan kepada kalian, serta bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dan Dia (Allah) adalah Hakim yang sebaik-baiknya.”.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Hari ini kita berada di hari ke-5 dari ibadah puasa Ramadhan tahun 1440 H. Pada siang hari selama kira-kira 30 hari di bulan Ramadhan ini, kaum muslimin berjuang untuk menjalankan kewajiban berpuasa dengan meninggalkan makanan dan minuman, juga hal-hal lainnya yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Sedangkan pada malam hari-malam harinya, kaum muslimin berlomba-lomba untuk mengisinya dengan ibadah shalat tarawih dan witir, juga bertilawah dan bertadarus Al-Quran. Semua ibadah tersebut dilakukan oleh kaum muslimin dengan tujuan untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah swt, beristighfar (memohon ampunan) dari segala dosa, mengharapkan rahmat dan berkah dalam kehidupan dunia, serta memohon keselamatan di kehidupan akhirat kelak.

Begitu padat dan bervariasi ibadah yang dilakukan oleh kaum muslimin selama bulan Ramadhan ini. Namun demikian, ibadah-ibadah yang berdimensi ruhiyah dan ukhrawi tersebut jangan sampai menjadikan kaum muslimin melupakan dan mengabaikan ibadah-ibadah lainnya yang bersifat duniawi dan sosial kemasyarakatan. Sebab, ibadah puasa, khususnya di bulan Ramadhan seperti sekarang ini, sebenarnya justru menjadi sumber energi dan kekuatan spiritual yang besar bagi kaum muslimin untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, juga untuk meraih kesuksesan-kesuksesan.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Dalam kitab “Al-Fiqhu al-Islamiy wa Adillatuhu” (Fiqih Islam dan Dalil-dalinya), jilid ke-3, bab ‘Puasa’, Prof. Dr. Wahbah Al-Zuhayliy menulis sebagai berikut :

Telah terjadi banyak peristiwa besar di bulan Ramadhan yang menjadi titik tolak bagi perubahan-perubahan yang sangat menentukan jalannya sejarah umat Islam. Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Islam benar-benar menyikapi dan memperlakukan semua hal dengan perhatian yang serius, dan bahwa motto dari ibadah puasa adalah kekuatan, jihad, dan kerja! Bukan lemah, melarikan diri, dan bermalas-malasan.

Maka setiap muslim, meskipun ia sedang menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, ia harus tetap memiliki semangat yang tinggi dalam merespon kenyataan-kenyataan hidup serta beradaptasi dengan berbagai macam kondisi yang dihadapinya.

Oleh karena itu, kewajiban dalam menjalankan ibadah puasa tidak boleh menjadikan seorang muslim mengabaikan kewajiban-kewajiban hidupnya, ataupun melemahkan semangatnya untuk membangun dunia.

Tidak dibenarkan seorang muslim mengatakan : ‘Puasa itu menghambat produktifitas serta menjadi faktor penyebab kemunduran individu dan masyarakat’! Karena, jargon Islam itu adalah ‘jihad’ (perjuangan), dan bahwa agama Islam serta syariatnya itu mudah, tidak sulit untuk dilaksanakan, serta membawa banyak manfaat dan maslahat bagi umat manusia.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan sepanjang sejarah umat Islam merupakan bukti kuat bahwa keberhasilan dan kemenangan itu sangat ditentukan oleh faktor kesucian jiwa dari kepentingan-kepentingan materi dan duniawi, dan bahwa hari-hari di bulan Ramadhan itu membawa berkah serta menjadi wasilah bagi tercapainya kebaikan, kemenangan, dan anugerah Allah swt, dengan syarat bila qalbu umat Islam selalu tertuju kepada Allah swt Dzat Yang Maha Memiliki dan Mengatur alam semesta dan seisinya!

Allah swt berfirman dalam Al-Qur`an, surat Alu ‘Imran (3), ayat 126 :

وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

Dan tidak ada suatu kemenangan (yang terjadi) melainkan berasal dari sisi Allah

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Ada banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Ramadhan, yang menjadi bukti betapa ibadah puasa di bulan Ramadhan seperti ini, jika dilaksanakan dengan pemahaman dan kesadaran yang benar, adalah ibadah yang mampu memberikan kekuatan jasmani dan ruhani bagi umat Islam.

Diantara peristiwa-peristiwa tersebut adalah perjuangan umat Islam dalam menghadapi kekuatan musuh-musuhnya dalam peperangan atau pertempuran yang akhirnya dimenangkan oleh umat Islam, meskipun mereka melakukannya pada bulan Ramadhan :

1. Perang Badar Kubrâ, yang terjadi di hari Jum’at, tanggal 17 Ramadhan, tahun ke-2 Hijriyyah, dimana pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah saw berhasil mengalahkan pasukan kaum kafir Quraisy, meskipun jumlah pasukan mereka jauh lebih banyak.

2. Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah), yang terjadi di hari Jum’at, tanggal 20 Ramadhan, tahun ke-8 Hijriyah, dimana pasukan umat Islam yang juga dipimpin oleh Rasulullah saw berhasil menaklukkan dan menguasa kota Makah tanpa pertumpahan darah.

3. Perang Tabûk, yang terjadi di bulan Ramadhan, tahun ke-9 Hijriyyah, dimana pasukan kaum muslimin berhasil mengalahkan dan memukul mundur pasukan Romawi.

4. Masuknya tentara Islam yang dipimpin oleh shahabat Ali r.a. ke negeri Yaman, yang terjadi di bulan Ramadhan, tahun ke-10 Hijriyyah.

5. Fathu Al-Andalus (Pembebasan Andalusia (Spanyol)) oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad, yang terjadi pada tanggal 28 Ramadhan, tahun 92 Hijriyah.

6. Perang Al-Zallâqah (wilayah yang terletak di suatu di lembah di dekat negara Portugal saat ini), yang terjadi di hari Jum’at, tanggal 25 Ramadhan, tahun 479 Hijriyyah, yang dimenangi oleh pasukan Islam dari Andalusia/Spanyol yang dipimpin oleh Yusuf bin Tasyfin atas pasukan Perancis yang terdiri dari 80 ribu tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI, raja Castilla (Spanyol).

7. Perang ‘Ayn Jalut, yang terjadi di hari Jum’at, tanggal 25 Ramadhan, tahun 658 Hijriyyah, dimana pasukan Islam yang dipimpin oleh Sultan Qutuz memenangi pertempuran melawan pasukan Mongol, dan berhasil menyatukan Mesir dan negeri-negeri Syam kedalam Daulah Islamiyah.

8. Proklamasi kemerdekaan RI terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan dengan hari Jum’at, tanggal 9 Ramadhan, tahun 1364 Hijriyyah), yang mengakhiri penjajahan bangsa-bangsa Eropa (Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, dll.) atas wilayah negeri kita Nusantara selama 350 tahun.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Data dan catatan-catatan sejarah tentang kemenangan dan keberhasilan umat Islam di atas menunjukkan 2 hal penting :

1. Betapa bulan Ramadhan mengandung begitu banyak berkah bagi perjuangan umat Islam dalam rangka mensyiarkan dan menegakkan kalimat tauhid di muka bumi ini.

2. Bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan mampu menyuntikkan energi kekuatan jasmaniah dan ruhiyah kepada umat Islam sehingga berhasil meraih banyak kemenangan yang gemilang di pentas sejarah peradaban umat manusia .

Semoga pemaparan khutbah Jum’at ini dapat mengingatkan kita semua untuk bisa menyerap energi positif dari ibadah puasa yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan ini, yaitu energi perjuangan, agar kita tetap bisa melakukan hal-hal yang positif dan produktif untuk keluarga kita, dan masyarakat kita, semata-mata untuk mengharapkan pahala dan ridha dari Allah swt. Ǎmîn yâ Rabbal-‘âlamîn.